i want to drink the glass i bought last week...but it's empty
try to open the fridge so i can eat instead...but it's empty
i move my overweight body to the simple undecorated living room of mine...but it's empty.
so i walk out of the house hoping to feel the hussle of city...but it's empty
I try to dive into the river to see them fishes...but it's empty
i step outside the river and try to figure out what is happening...but it's empty
so i see
i smile
and i keep walking
Friday, August 29, 2008
KLIA
sudah terlalu lama kaki ini tidak kesini
di tapak luas yang dulunya hijau tapi kini
berubah menjadi lapangan burung-burung
besi pergi dan kembali.
malam ini aku gagahkan juga kaki ini
walau niat tidak berasaskan ia juga
dengan puntung rokok sejuk yang aku pegang dari sudah tadi
aku lawati setapak lalu setapak ke jejak yang dulu cukup tegal bagi aku.
dalam hati berdesik...
'malam ini aku lawat engkau kembali'
angin deras melambai-lambai muka bersih selaput misai janggut tak bercukur
mata kecil menahan pedih angin malam yang tetap sama seingat aku
tapi bibir aku tersenyum sedikit.
menahan ego yang aku dulu pernah bersatu.
bunyi kuat deruman burung-burung buatang hamba tuhan
semerdu lagu syurga dunia yang aku masih hafal setiap bait-bait nada.
cukup indah.
aku pandang ke langit
langit masih gelap macam dulu.
lampu bertiang masih angkuh berdiri kaku...sama macam dulu.
manusia kuar masuk berlainan suku tapi keadaan masih macam dulu.
betullah. keindahan alam.
ikhlasnya hati bercinta dengan alam juga takkan berubah.
yang berubah waktu.
tapi alam masih begitu. kan?
di tapak luas yang dulunya hijau tapi kini
berubah menjadi lapangan burung-burung
besi pergi dan kembali.
malam ini aku gagahkan juga kaki ini
walau niat tidak berasaskan ia juga
dengan puntung rokok sejuk yang aku pegang dari sudah tadi
aku lawati setapak lalu setapak ke jejak yang dulu cukup tegal bagi aku.
dalam hati berdesik...
'malam ini aku lawat engkau kembali'
angin deras melambai-lambai muka bersih selaput misai janggut tak bercukur
mata kecil menahan pedih angin malam yang tetap sama seingat aku
tapi bibir aku tersenyum sedikit.
menahan ego yang aku dulu pernah bersatu.
bunyi kuat deruman burung-burung buatang hamba tuhan
semerdu lagu syurga dunia yang aku masih hafal setiap bait-bait nada.
cukup indah.
aku pandang ke langit
langit masih gelap macam dulu.
lampu bertiang masih angkuh berdiri kaku...sama macam dulu.
manusia kuar masuk berlainan suku tapi keadaan masih macam dulu.
betullah. keindahan alam.
ikhlasnya hati bercinta dengan alam juga takkan berubah.
yang berubah waktu.
tapi alam masih begitu. kan?
puteri
engkau datang dalam diam bawa terang
dengan terang tanpa bayang tanpa siang tanpa hilang
datang dengan senyum yang hanya hati dapat karang
tapi yang datang cuma bayang kerna engkau datang tanpa kesan
engkau datang bawak rindu
persis angin kala bayu melambai pantai
tidak terlihat jasad itu tapi aku tahu
aku rasa angin itu...
engkau datang tapi jauh
bukan kaku tak sekali layu jadi datang saja tiap waktu
sebab aku walau sesaat pasti tunggu
engkau puteri itu
engkau wajah itu
engkau rindu itu
engkau lagukan hidup waktu.
dengan terang tanpa bayang tanpa siang tanpa hilang
datang dengan senyum yang hanya hati dapat karang
tapi yang datang cuma bayang kerna engkau datang tanpa kesan
engkau datang bawak rindu
persis angin kala bayu melambai pantai
tidak terlihat jasad itu tapi aku tahu
aku rasa angin itu...
engkau datang tapi jauh
bukan kaku tak sekali layu jadi datang saja tiap waktu
sebab aku walau sesaat pasti tunggu
engkau puteri itu
engkau wajah itu
engkau rindu itu
engkau lagukan hidup waktu.
Subscribe to:
Posts (Atom)