Sunday, June 28, 2009

selamat sore diri sendiri

Selamat sore nyawa sendiri
masih berjaga kah saat ini
atau senyap mati enggan lagi
mahu berdiri?
matahari sudah lama bernyanyi
bayang-bayang bergolek
sebentar ke kanan sebentar ke kiri
kau masih lemah tersisip
pada alas yang di bentang
atas dasar-dasar semalam.

bangunlah diri
cukup lama aku menanti
aku enggan lagi
mahu berjumpa engkau hanya dalam mimpi
mimpi yang telah lama basi
tapi kau tak punya sedar
untuk kau fahami.

sore sudah menjelang
akal sudah cukup panjang
dulu itu kadang-kadang memang jalang
hari ini semahunya dia halang

aku faham kau diri
memang sukar untuk bangun dari ulit mimpi
lagi-lagi mimpi yang cukup indah
persis lagu syurga dipermain
di balik telinga.

tapi tak semua permainan dunia
berasas pada fantasi
tak semua boleh kau lari dari realiti
cukup datang mentari
harus bangun juga kau diri.

jadi apa kata aku ucap lagi
selamat sore pada kau diri
bila tamat ucapan aku nanti
bangun saja dan terus berlari.

Sunday, June 21, 2009

nyalaan syurga

malam semalam
kala nyawa senyap membisu
alam gelap tanpa cahaya
bisik-bisik berhenti
menjadi sekejap bisu.
unggas tidur luar waktu
bulan terang tersenyum malu
angin lembut penuh syahdu
lagu rindu untuk kamu.

kata pendek

kata pendek yang datang tiba-tiba
dari diri yang jauh tak tercapai lambai
mencuit diri yang dari dulu memuja
tapi tidak pernah punya berani
membuka langkah.

kau yang dari dulu di puja
di damba senyum itu hingga tiba senja jingga
di tatap dari jauh
di mimpikan setiap malam
di ceritakan pada sendiri
andai aku punya tempat pada hati.
kau satu-satunya pujaan hati.
sungguh.

Wednesday, June 10, 2009

Pari-pari cukup sudah engkau menangis

Pari-pari cukup sudah engkau menangis
Bumi sudah terlalu penat tadah janji
Enggan sudah mahu sama bersedih hati
Biarkan saja dia mati
Hati yang rompong sudah lama ia kosong
Bila mahu engkau isikan ia kembali
Walau berat walau pekat mahu lekat
Tolak saja biar hilang segala yang tersirat
Sudah masa gelap awan beredar lari
Untuk ditukar dengan cahaya mentari
Biar saja ia pergi
Dan berikan senyum kembali
Pada bumi yang masih teguh menanti.

Thursday, June 04, 2009

we, the mankind

The road to redemption lies upon the rainbow
beneath the holy sky
and above all its shimmering eyes.
the crossbow of every enigma
and silent imagination of life in black and white..
perception and judgment
and all that required is love
in the seven level of hell and heaven.
to ponder the depth of civilization
and toy with the feeling of fondness
that God has mysteriously placed upon
to decode by man and I.

So we start
and less we fight
till the dawn breaks the cage
Grey horizon awaits

Monday, June 01, 2009

ungunya awan

Duduk merentas waktu
akal renjat rasa
sama seperti lagu disko
malam hari
tangan dan bibir bersinkrosi
menyabit nyawa
lagi dan lagi dihembuskan
serapah tidak punya kata.

antara jasad malas dan jeriji besi
telinga tangkap bunyi merdu lagu
memanggil segala
untuk menyeru pada yang satu
dan serangga kecil juga turut setuju.

matahari sudah tidak lagi menyombong
bulan sudah galak hendak berkeroncong
untuk bintang-bintang anak yang
hanya tunggu waktu untuk bebas
dari terang yang bagai kepompong.

mata enggan berkelip
telinga masih terus menangkap
dari ulu bibir ke hilir bibir
menjauh menjadi senyum...

ungunya awan~