Hari itu yang mendung
guruh sudah mula bernyanyi
awan lari tutup matahari
aku masih memandang datang bintang.
hari itu yang mendung
aku mati menunggu waktu
masih termanggu persis manusia dungu
enggan berganjak dari tanah yang aku injak.
aku berdiri sambil jadi saksi
menunggu hujan yang masih
tak sudi teman aku
masih sombong memberitahu.
hari itu alam sepi
ada manusia ada semua
tapi masing-masing perhati aku
aku yang masih kaku berdiri.
ke kiri tak juga bergerak
ke kanan pun tidak jugak.
cuma menunggu rintik hujan timpa aku
dan terus memberitahu apa perlu aku tahu.
Hari itu darah berhenti gerak
nafas selesa dapat rehat
mata yang ada aku pandang sepuasnya.
tanpa kelip menatap awan gelap.
hari itu hujan turun bagai taufan
tanpa guruh tanpa petir berebut hujan pukul aku
tak terlepas seinci badan
basah semuanya tiada yang tinggal.
hari itu hujan datang
aku tersenyum.
berjalan darah ke seluruh badan
puas nafas bertiup menghidupkan aku.
bergerak kaki setapak ke depan
bersorak alam membisikkan kata pujian.
hujan yang datang membuka jalan
jalan yang aku tahu penuh dengan senyuman.
Tuesday, June 03, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment